loading...
RINTIHAN BOCAH
Nafasku meleleh cair
Kadang bila terdengar sejuta getir
Melanda pendirian layu terhilir
Bagai juta pedang
Meluncur deras tersendat
Di kaki leher mengerat
Jadi mayat
Dan nama terpahat
Di liang lahat
Bisakah nanti bunga mengelus
Merayap jadi intan
Di mata Tuhan
Ataukah api yang terpejam
Kan terbelalak dating
Oh . . . Tuhan
Kasihani mereka
Lengkingan meliuk – liuk
Merobek telinga
Jerit rintih terlilit
Menjemput syaraf
Air mata darah mengucur
Tertoreh peda ganasnya buana
Ulah Tuhan yang kuasa
loading...
0 Komentar untuk "PUISI “ RINTIHAN BOCAH”"
DOWNLOAD APLIKASI ANDROID ARINGENDUT »